Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

PERBEDAAN PEMBANGUNAN JALAN TOL DULU & ERA JOKOWI .

Copas berita detikcom Perbedaan dalam pembangunan jalan tol di masa sekarang dan dulu yang perlu diketahui masyarakat. Direktur Utama  PT Jasa Marga (Persero) Tbk , Desi Arryani, mengatakan pembangunan jalan bebas hambatan dulunya dilakukan pemerintah melalui badan usaha yakni Jasa Marga sendiri. Jasa Marga baru menjadi badan usaha komersil pada tahun 2005 setelah pengelolaan jalan tol diserahkan ke badan usaha, bukan pemerintah. Pembangunan jalan tol dulu juga dilakukan dengan dana pemerintah, berbeda dengan sekarang yang murni merupakan investasi badan usaha atau swasta. Adapun pemerintah hanya memberikan insentif ke badan usaha apabila ruas jalan tol tersebut belum bisa layak pengembalian investasinya jika ditanggung beban pembangunannya sepenuhnya bagi badan usaha. "Karena pemerintah tidak cukup keleluasaan anggarannya untuk membangun negeri kita seluas ini, sehingga dibikinlah kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau PPP (public private partnership). Sehingga jala

SOSIALISASI DI DAPIL

Gambar
Memulai aktivitas sosialisasi sebagai calon anggota DPRD Kabupaten Bima, Arifin bergerak cepat termasuk menyusun strategi serta berbagai persiapan dalam upaya pemenangan. Salah satunya mulai turun ke Dapil di lima wilayah kecamatan meliputi Belo, Wawo, Palibelo, lambitu dan langgudu. Zainudin Ishaka salah satu tim suksesnya mengatakan bahwa sosialisasi ini dilakukan agar masyarakat bisa lebih mengenal sosok calon yang di dukungnya sehingga "masyarakat tidak seperti membeli kucing dalam karung". Lebih lanjut masih menurut Zainudin, jangan sampai calon yang memiliki visi, misi dan komitmen bagus seperti Arifin karena "tidak dikenal maka tidak di sayang". Mudah mudahan langkah awal yang sudah dilakukan Arifin dengan berbagai konsep dan keberpihakannya kepada para Petani dan nelayan mendapatkan dukungan masyarakat luas seperti saat ini. Semoga sukses (Mitro)

ARIFIN H ABDULLAH CALEG PEDULI PETANI

Gambar
Tidak bisa dipungkiri bahwa pada pemilu legislatif tahun 2019 banyak Calon legislator muda dari sejumlah Partai Politik mewarnai kontestasi politik. Namun demikian, kita berharap agar pertarungan utk memperoleh dukungan masyarakat dalam pilleg 2019 dapat berlangsung secara sehat, tidak saling menyerang apalagi menyebarkan fitnah untuk menjatuhkan kredibilitas pihak lain walaupun situasi pertarungan antar calon yang ikut kontestasi pemilu legislatif tersebut demikian ketat. Menurut ARIFIN perbedaan politik adalah hal wajar dalam demokrasi karena itu kita harus menempatkan kepentingan persatuan bangsa di atas segala - galanya, apalagi para calon legislatif ini walaupun beda partai politik namun banyak yang masih merupakan keluarga, teman dan sahabat yang saling kenal baik. Bahkan masih menurut Arifin calon yang lain bukan musuh tetapi bisa dijadikan sebagai kawan seperjuangan. Walaupun begitu Arifin tetap komitmen utk melakukan keberpihakan dan pembelaan terhadap kepentingan rakyat khusu

Dr Ikhwan H.Sirajuddin, SE, MM, M.Si. CALON SENATOR NTB 2019 SOSOK CERDAS, AGAMIS & PEDULI NTB

Dr Ikhwan HS, SE, MM, M. Si,  Lahir di Ngali Bima NTB, Cucu pertama dari  TG H. Abbas salah satu ulama yang lama tinggal di Mekkah selama 40 Tahun menimbah ilmu agama bersama dengan Almukarram TG : syeikh Zainuddin Abdul Madjid Pendiri Nahdlatul  Wattan Pancor NTB yang telah mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional dari Pemerintah RI. Sosok Dr Ikhwan selama ini kami mengenalnya sebagai akademisi ketimbang politisi, setelah menamatkan Pendidikan Doktor pada Fakultas Ekonomi & Bisnis Univ Brawijaya malang, terpanggil untuk memberikan kontribusi dan pengabdian untuk memajukan Provinsi NTB dengan alasan itupula kami mendorong beliau untuk maju mencalonkan diri menjadi senator ( DPD RI) mewakili NTB. Kami dapat menyerap pemikiran pemikiran beliau bagaimana membangun NTB kedepan baik pembangunan ekonomi, SDM, SDA, dan beliau sangat konsen pada persoalan kemiskinan dan kesenjangan sosial yang menurut beliau angkanya masih relatif tinggi di NTB. Menurut pandangan beliau  Kalau kita mau dan k

Anas Mundur utk Maju

Benarkah Azwar Anas mundur, Atau ini hanya merupakan bagian dari strategi kampanye pemenangan ? Tapi yang jelas, bahwa dengan pernyataan mundur tersebut Azwar Anas telah mampu menyedot perhatian dan menggiring opini publik jawa timur maupun nasional  bahwa dia adalah korban politik tidak beretika sebagai mana yang selalu disampaikan oleh Sekjen DPP PDIP Bung Hasto dalam berbagai kesempatan di media massa. Dengan demikian terkait kasus beredarnya gambar syur yang mirip AA dianggap merupakan pembunuhan karakter yang dilakukan lawan politiknya. Dalam posisi AA yang merupakan korban atau pihak yang di dholimi itulah maka, rival politik terstigma dengan sendirinya sebagai pihak yang dholim karena di anggap oleh publik telah menggunakan politik menghalalkan segala cara untuk menang. Dalam konteks politik dholim mendholimi biasanya, publik lebih berempaty kepada pihak yang di dholimi. Banyak contoh kasus dengan issu di dholimi, selalu berhasil menarik dukungan masyarakat dan menjadi pemicu me